Apakah pembaca sekalian pernah atau sedang mengidolakan seseorang? Atau mungkin, diiodalakan? Well, sebagian besar pasti pernah. But my real question is, apakah Anda pernah melakukan hal-hal gila dan tak terduga demi idola Anda?
Nah, belakangan saya teringat beberapa teman perempuan saya yang rela menghabiskan uang, tenaga, bahkan waktu yang seharusnya digunakan untuk sekolah demi bertemu sang idola meski hanya dalam jarak sekian meter. Misalkan saja teman saya yang mengidolakan boyband asal Korea, Super Junior.
Dia rela menghabiskan uangnya demi membeli CD, poster, dan segala macam pernak pernik ala Super Junior, entah yang asli atau yang bajakan. Bahkan yang lebih gila (menurut saya), dia rela menghabiskan sekian juta rupiah dan meliburkan diri dari sekolah demi menonton konser boyband idolanya ini. Gilanya lagi (menurut saya juga), dia melarang semua teman sekelasnya termasuk saya untuk membocorkan kepada guru kalau dia bolos sekolah selama beberapa hari untuk menonton konser SuJu. Which is mean, kami harus membohongi setidaknya belasan guru untuk dia. Gila.
Saya sempat bertanya kepadanya, apa tidak sayang uang sedemikian banyak dihabiskan hanya demi menonton konser yang tidak sampai dua belas jam? Dia hanya berkata dengan sangat antusias bahwa ketika kita mengidolakan seseorang, kita akan mau melakukan apa saja demi sang idola. Saya jadi ragu dia mengidolakan atau malah mendewakan.
Lain lagi dengan teman-teman saya yang laki-laki. Demi tim bola kesayangannya, mereka rela begadang subuh-subuh untuk menonton pertandingan bola dan mendukung tim kesayangannya. Entah itu Chelsea, Manchester United, Real Madrid, Barcelona, AC Milan, atau klub-klub bola lainnya. And, di pagi harinya mereka akan membahas hasil pertandingan tersebut sebelum lonceng pelajaran berbunyi. Mereka juga tahu info ter-update tentang klub bola kesayangan mereka.
Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang demikian rela melakukan apa saja demi sang idola. Well, saya juga menyukai penulis teenlit Luna Torashyngu, penyanyi Vidi Aldiano, tokoh kartun Kudou Shinichi alias Edogawa Conan (dalam komik Detektif Conan), dan pemain bola Cristiano Ronaldo. Tapi saya tidak mengoleksi secara lengkap novel-novel karya kak Luna, hanya beberapa yang memang sesuai selera saya. Saya tidak membeli atau men-download semua lagu Vidi, hanya beberapa saja yang saya anggap easy listening buat saya. Saya tidak membeli semua komik Detektif Conan, karena saya lebih suka membacanya secara online. Bahkan saya hanya punya koleksi lengkap movie dan live action-nya saja. And yes, saya hampir tidak pernah menonton pertandingan Real Madrid, kecuali melalui berita olahraga di televisi (atau ketika ayah dan adik saya menonton siaran langsungnya tepat ketika saya ingin menonton televisi). Saya menyukai, tapi tidak mengidolakan secara fanatik. I just don't want to be a fanatic fan, just it. Saya tidak mau buang-buang uang *dikeplak*
Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang demikian rela melakukan apa saja demi sang idola. Well, saya juga menyukai penulis teenlit Luna Torashyngu, penyanyi Vidi Aldiano, tokoh kartun Kudou Shinichi alias Edogawa Conan (dalam komik Detektif Conan), dan pemain bola Cristiano Ronaldo. Tapi saya tidak mengoleksi secara lengkap novel-novel karya kak Luna, hanya beberapa yang memang sesuai selera saya. Saya tidak membeli atau men-download semua lagu Vidi, hanya beberapa saja yang saya anggap easy listening buat saya. Saya tidak membeli semua komik Detektif Conan, karena saya lebih suka membacanya secara online. Bahkan saya hanya punya koleksi lengkap movie dan live action-nya saja. And yes, saya hampir tidak pernah menonton pertandingan Real Madrid, kecuali melalui berita olahraga di televisi (atau ketika ayah dan adik saya menonton siaran langsungnya tepat ketika saya ingin menonton televisi). Saya menyukai, tapi tidak mengidolakan secara fanatik. I just don't want to be a fanatic fan, just it. Saya tidak mau buang-buang uang *dikeplak*