Baru aja selesai ngeliput audisi Indonesian Idol di UPI Convention Centre. GILAK! Yang ikut audisi ternyata RAME BANJET! (alay mendadak). Untung aku kesana gak untuk ikutan audisi, tapi untuk ngeliput audisi. Jadinya dapat press pass buat keluar masuk. Tapi aku gak bakal cerita soal audisi itu disini, karena aku kali ini bakal kembali menulis My December Posting Project nya kak Fhia yang kali ini bertemakan
Jujur saja ini temanya agak berat (tapi gak seberat berat badanku. HA to the HA). Kalo boleh jujur banyak hal dari dalam diriku yang harus aku maafkan. Bahkan akutidak belum bisa memaafkan seseorang. Untuk satu hal, aku belum bisa. Rasanya sulit.
Aku tahu, sangat tahu malah. Dalam Islam kita dilarang bermusuhan dengan sesama muslim lebih dari tiga hari. Namun, bagaimana jika seseorang telah membuat hati kita sangat, sangat sakit. Hingga kita merasa tak bisa memaafkannya. Jawabannya klise, "Jika Allah mau memaafkan ummatNya yang telah berlimur dosa, mengapa kita yang hanya ciptaanNya tak mau memaafkan sesama?" Yah, berbicara memang lebih mudah, tapi melakukannya? HA!
Temanku pernah berkata, "Maafkan dia, sebesar apapun kesalahannya." It's really hard to do. Tapi aku akan berusaha, I'll struggle for it.
Oke, cukup segitu dulu intermezonya. Yang akan aku bahas adalah tentang diriku sendiri. Manusia tak ada yang sempurna, sekalipun manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah. Termasuk diriku sendiri. Dan apa hal yang harus aku maafkan dari diriku sendiri? Jawabannya ada dua. Yang pertama, untuk belum memaafkan seseorang, seperti yang sudah kuceritakan di awal. Dan yang kedua, untuk belum membahagiakan orang tua. Akan kita bahas satu persatu.
Belum bisa memaafkan seseorang. Ini mungkin yang tersulit (atau yang termudah?). Karena orang yang belum bisa kumaafkan ini telah menyakitiku dengan sangat, sangat baik. Sangat sulit untuk memaafkannya, meskipun sebagian dari hati kecilku telah memaafkannya. Hanya sedikit. Tapi belum sepenuhnya.
Belum bisa membahagiakan orang tua. Yah, setiap anak pasti ingin membahagiakan orang tuanya, dengan berbagai cara. Namun sepertinya aku belum bisa membahagiakan mereka. Nilai IPA-ku di kelas satu kemaren benar-benar mengecewakan. Tapi aku akan berusaha. Berusaha semampuku
A.S.O
SOMETHING I HAVE TO FORGIVE MYSELF FOR
Jujur saja ini temanya agak berat (tapi gak seberat berat badanku. HA to the HA). Kalo boleh jujur banyak hal dari dalam diriku yang harus aku maafkan. Bahkan aku
Aku tahu, sangat tahu malah. Dalam Islam kita dilarang bermusuhan dengan sesama muslim lebih dari tiga hari. Namun, bagaimana jika seseorang telah membuat hati kita sangat, sangat sakit. Hingga kita merasa tak bisa memaafkannya. Jawabannya klise, "Jika Allah mau memaafkan ummatNya yang telah berlimur dosa, mengapa kita yang hanya ciptaanNya tak mau memaafkan sesama?" Yah, berbicara memang lebih mudah, tapi melakukannya? HA!
Temanku pernah berkata, "Maafkan dia, sebesar apapun kesalahannya." It's really hard to do. Tapi aku akan berusaha, I'll struggle for it.
Oke, cukup segitu dulu intermezonya. Yang akan aku bahas adalah tentang diriku sendiri. Manusia tak ada yang sempurna, sekalipun manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah. Termasuk diriku sendiri. Dan apa hal yang harus aku maafkan dari diriku sendiri? Jawabannya ada dua. Yang pertama, untuk belum memaafkan seseorang, seperti yang sudah kuceritakan di awal. Dan yang kedua, untuk belum membahagiakan orang tua. Akan kita bahas satu persatu.
Belum bisa memaafkan seseorang. Ini mungkin yang tersulit (atau yang termudah?). Karena orang yang belum bisa kumaafkan ini telah menyakitiku dengan sangat, sangat baik. Sangat sulit untuk memaafkannya, meskipun sebagian dari hati kecilku telah memaafkannya. Hanya sedikit. Tapi belum sepenuhnya.
Belum bisa membahagiakan orang tua. Yah, setiap anak pasti ingin membahagiakan orang tuanya, dengan berbagai cara. Namun sepertinya aku belum bisa membahagiakan mereka. Nilai IPA-ku di kelas satu kemaren benar-benar mengecewakan. Tapi aku akan berusaha. Berusaha semampuku
I will struggle for it
A.S.O