Ada satu pelajaran penting yang saya dapatkan selama KKN kemaren. Bahwa, celana panjang ternyata amat krusial selama keberlangsungan KKN. Bagaimana tidak, di lokasi KKN saya tidak ada transportasi umum, kemana-mana kudu motoran. Apesnya jumlah motor di kelompok KKN saya tidak berbanding lurus dengan jumlah anggota. Artinya, kalau semua harus pergi ke satu tempat, akan ada beberapa motor yang harus kelebihan muatan, alias tarik tiga, alias jadi cabe-cabean.
Berhubung nyaris setiap hari tarik tiga terus, otomatis pake celana panjang terus karena duduknya kudu ngangkang. Apalah daya, saya yang biasa ngampus pake rok ini cuma bawa satu celana jeans ke lokasi. Satu-satunya celana jeans andalan yang sebenarnya jarang saya pakai. Yah, tahu sendirilah bagaimana nasib jeans itu selama kurang lebih 40 hari di lokasi KKN.
Jadi, berkaca pengalaman KKN kemaren, saya berpikir untuk membeli beberapa helai celana lagi. Berhubung saya berjilab, otomatis saya harus memilih celana panjang yang tidak begitu ketat dan menampakkan lekuk tubuh. Nah, salah satu modelnya adalah celana kulot.