Judul: Mencuri Raden Saleh
Tanggal rilis: 25 Agustus 2022
Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
Penulis naskah: Angga Dwimas Sasongko, Husein M. Atmodjo
Pemeran utama: Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda Aurora, Umay Shahab, Ari Ilham
Sekelompok mahasiswa, Piko "The Forger" (Iqbaal Ramadhan), Ucup "The Hacker" (Angga Yunanda), Fella "The Negotiator" (Rachel Amanda Aurora), Gofar "The Handyman" (Umay Shahab), Sarah "The Brute" (Aghniny Haque), dan Tuktuk "The Driver" (Ari Irham) berencana untuk mencuri lukisan bersejarah. Lukisan tersebut adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh, yang berada di Istana Presiden dan tak ternilai harganya. Masing-masing memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam menjalankan rencana pencurian ini.
Aksi pencurian ini tentunya tidak akan berjalan mudah. Apalagi, lukisan itu disimpan di Istana Presiden yang tentunya memiliki sistem keamanan superketat.
* * *
Kayaknya sudah lama banget sejak gue terakhir kali menulis review film. Well, selain karena kesibukan kerjaan yang bikin gue nggak sempat mengelola blog ini, belakangan ini gue sulit menemukan film yang worth to review.
So, ketika gue menonton film Mencuri Raden Saleh ini sampai dua kali, I know I have to review it.
You know the movie is Good with capital G when you're willing to watch it twice 🤌🤌🤌
— aliviaawin | mau fangirling dulu 🙏 (@aliviaawin) September 4, 2022
Film-filmnya mas @anggasasongko emang nggak pernah mengecewakan.
Plus, para pemerannya memanjakan mata banget HAHAHAHAHA pic.twitter.com/3SPHbtfTW3
Sejujurnya, premis film ini lumayan klasik buat gue. Tokoh utama terjebak masalah dan terpaksa melakukan tindakan kriminal agar terbebas dari masalah tersebut. One thing lead to another, dan jadilah coco crunch film heist.
Tapi, film ini diberi bumbu berbeda oleh sang penulis naskah sekaligus sutradara, Angga Dwimas Sasongko. Alih-alih meng-casting pemeran berusia dewasa (usia 30-an tahun), Angga memilih aktor-aktor muda alias gen Z, which gives different vibes.
Saat teaser-nya baru rilis, gue sempat mengira film ini akan seperti serial Money Heist yang sempat viral beberapa waktu lalu. Namun ketika sinopsinya rilis dan para tokohnya dilabeli “mahasiswa”, gue tahu bahwa di film ini tidak akan ada trik-trik canggih ala film kriminal kelas kakap. Para tokoh di film ini hanyalah pelaku kriminal kelas teri yang dipaksa keadaan melakukan pencurian besar-besaran. Jadi, gue nggak berharap banyak film ini bakalan penuh action.
Meski demikian, mata gue cukup dimanjakan dengan aksi Aghniny Haque sebagai Sarah “The Brute”. Dengan latar belakangnya sebagai atlit taekwondo, plus arahan yang luar biasa dari fight cordinator Reza Hilman, gue rasa adegan-adegan action di film ini cukup memanjakan mata.
Hal lain yang membuat film ini menarik adalah pemilihan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh yang dijadikan center piece dari plotnya. Tentu, Angga bisa saja menggunakan objek lain sebagai center piece untuk film ini. Namun, dengan memilih lukisan yang memiliki nilai historis, Angga berhasil menarik perhatian berbagai kalangan untuk menonton filmnya.
Pemilihan Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda Aurora, Umay Shahab, serta Ari Ilham sebagai pemeran utama juga tidak kalah penting. Memilih aktor-aktor muda yang sedang banyak digandrungi remaja membuat film ini mampu menjangkau audiens yang lebih luas.
Secara dialog, gue merasa ada beberapa dialog yang menurut gue sedikit cringe. Misalnya, ketika para tokohnya menggunakan bahasa Inggris ketika berbicara. Mungkin, Angga ingin tetap memastikan karakter-karakternya believeable bagi penonton. Namun rasanya dialog-dialog itu tidak akan mengalami perubahan makna meski tetap menggunakan bahasa Indonesia.
All in all, Mencuri Raden Saleh bisa jadi angin segar buat film bergenre heist di Indonesia. Gue sangat menantikan kelanjutan dari film ini karena masih ada banyak subplot yang bisa dieksplorasi.
Terutama mas-mas ini. Kamu siapa, mas? Perasaan kamu tuh fight cordinator, kok malah ikutan on screen?