#KejarMimpi : Perubahan Tak Datang Sekejap
6:34 PMDream big, think bigger, act biggest.
Banyak teman saya yang mengeluh, saya terlalu idealis. Terlalu kaku, terlalu kritis, terlalu gampang bosan sama satu hal. Well, mereka 99% benar (karena tidak ada yang sempurna, bahkan kata bang Kanvaskata sabun saja cuma bisa membasmi kuman 99%). Saya sangat, amat, gampang sekali bosan. Mungkin kegiatan yang saya betah berlama-lama hanyalah menulis dan membaca. Bahkan, sekarang pun pekerjaan saya sama sekali tidak sinkron dengan latar belakang akademik saya (meski sejujurnya ilmu psikologi bisa diterapkan di mana saja selama masih berhubungan dengan manusia).
Saya yakin, di luar sana ada ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan anak muda yang mempunyai pola pikir seperti saya. Mereka tidak betah di satu titik, selalu mencari tantangan baru, tidak puas dengan satu goal, selalu mengkritisi segala hal yang menurutnya tidak sesuai. Mereka tidak bisa diam, mereka selalu menginginkan perubahan.
They crave for change...
Mereka ingin berbuat sesuatu untuk perubahan, tapi sering kali terbentur. Tidak tahu harus melakukan apa, tidak tahu harus memulai dari mana. Untungnya saat ini sudah banyak seminar ataupun talkshow yang mengangkat tema ini. Salah satunya Leaders Camp yang diadakan oleh CIMB Niaga bekerja sama dengan Dreams.co.id, Ria Miranda Fashion, dan masih banyak lainnya.
Ada banyak pembicara yang hadir di Auditorium Universitas Andalas pada hari Sabtu (02/03) kemarin. Mulai dari pengusaha, relawan, akademisi, hingga Wali Kota Padang pun turut hadir. Salah satu topik yang menarik perhatian saya adalah topik Change yang dibawakan ibu Sari Lenggogeni, seorang akademisi yang juga dikenal sebagai praktisi pariwisata.
Changes aren't built in a day
Perubahan itu tidak datang dengan sendirinya, tidak seperti candi Prambanan yang terbentuk dalam satu malam. Perubahan terjadi melalui beberapa tahapan. Caranya?
1. Identifikasi kebutuhan masa depan
Sepuluh tahun yang lalu, satu-satunya cara untuk mendapatkan ojek adalah dengan mendatangi pangkalan ojek terdekat, yang kadang terlalu jauh, atau terlalu menyeramkan karena banyak preman-preman yang berkeliaran di sekitar sana. Sepuluh tahun yang lalu, tidak akan pernah terbayang jika akan ada sebuah aplikasi yang membantu kita mendapatkan ojek secara cepat tanpa harus capek-capek berjalan kaki menuju pangkalan ojek terdekat. Tentu tidak ada yang berpikir bahwa sepuluh tahun kemudian, hadir sebuah aplikasi yang memudahkan kita memesan ojek, bahkan taksi hingga delivery makanan yang merupakan karya anak bangsa sendiri.
Berpikir jauh ke depan akan membuat ide menjadi lebih tahan terhadap perkembangan trend dan zaman.Mengidentifikasi kebutuhan masa depan memang sulit, bahkan mungkin beberapa ide terdengar seperti fantasi. Tapi tidak ada salahnya, toh, sulit bukan berarti mustahil.
2. Kontribusi total nilai keunikan, bukan sekedar nilai tambah
Ada banyak kedai kopi di kota saya. Namun kenapa hanya beberapa yang membuat saya betah berlama-lama, memesan kopi dan aneka cemilan. Kenapa? Karena mereka tidak hanya sekedar menawarkan kopi dan makanan, namun juga menawarkan experience yang berbeda. Entah interior kafenya yang berbeda, ambience kafenya yang nyaman, atau mungkin malah menunya sendiri yang unik.
Saat ini, sesuatu yang memiliki nilai tambah tidaklah cukup. "Sesuatu" tersebut haruslah memiliki nilai keunikan yang mampu menarik peminat. Terutama dengan perkembangan saat ini yang semakin pesat, persaingan pun semakin ketat. Jika kita tidak mampu menawarkan sesuatu yang unik, maka ide kita akan dilindas oleh pesaing yang lain.
3. Detachment dari kotak masalah - thinking out of the box
Banyak motivator yang menyarankan kita untuk think outside the box, berpikir kreatif, berpikir di luar kebiasaan. Thinking outside the box tidak hanya bermanfaat ketika memikirkan ide, namun juga ketika ide tersebut sedang berkembang. Ketika ide tersebut mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan, kita akan mampu menganalisa dan mengidentifikasi kesalahan kita jika kita berpikir outside the box. Itu akan memudahkan kita untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
4. "Saya inisiator, bukan follower"
Ada yang bilang, jadilah trendsetter, bukan trend follower. Kenapa? Karena menjadi pengikut tidak akan membuat kita berkembang. Being a follower means stuck in the same loop. Ingat, terlalu lama berada di zona nyaman hanya akan membuat kita berputar di satu titik, lalu akhirnya kita sulit untuk mengaktualisasikan diri kita sendiri
5. Inovasi dan update
Innovation creates new business. Demikian kata banyak pengusaha. Inovasi menciptakan usaha baru, dan pada akhirnya menyediakan lapangan kerja baru. Di tengah persaingan kerja yang semakin meningkat dan standar yang semakin tinggi, tersedianya lapangan kerja baru sangat berarti. Terutama dengan tingkat pengangguran Indonesia yang kini sudah mencapai 6,78 juta jiwa (BPS, Mei 2018).
Melahirkan inovasi baru, berarti membuka kesempatan baru. Kesempatan baru berarti membuka lapangan kerja baru, yang artinya mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Kesempatan baru ini, tentu tidak selalu datang dua kali.
27 komentar
Keren kak. Tips bisnis yang luarbiasa
BalasHapusterima kasih :)
HapusBetul sekali ya, bahwa perubahan itu tdk datang dgn sendirinya.. Dan perubahan itu harus digali utk menuju sempurna..
BalasHapusbenar,
HapusTuhan tidak akan merubah nasib seseorang jika dia tidak berusaha :)
Sedaplah artikelnya....motivasi banget...apalagi kata kata " saya inisiator bukan follower
BalasHapusterima kasih :)
Hapussetuju, banyak yang ngga sabar kok ngga kunjung sukses
BalasHapusPadahal sukses itu proses bukan hasil akhir
iya, padahal proses itu sangat penting :)
Hapusmenjadi inisator sekarang itu kewajiban
BalasHapusdaripada terbawa arus dan tenggelam
saya sepakat sama poin ini
exactly,
Hapusapalagi di zaman yang serba cepat sekarang
Daebakkkk
BalasHapusLengkap banget uey catatan maaterinyaaaa
*Tepuk tangan*
Asli inspiring banget event nya
Sering-sering deh di Padang ya semoga
*juga undangan eksklusifnya eh*
lagi rajin, catetannya lengkap :)))))
Hapusevent inspiring, plus pematerinya lokal
combo :)))))
pengen deh ngikutin jejak Uni Sari Lenggogeni dalam hal tourism.. awesome..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
iya, beliau keren banget
Hapusaku juga pengen jadi akademisi kayak beliau
tapi beda bidang :)))
Sayang, sbg mhsw UNAND, kemarin gak sempat datang hehe. Makasi Awin, dari artikel ini aku (dan yg lain) bisa mendapat percikan ilmu dari acara ini.
BalasHapusIni yang sedang saya rintis tahun ini,menjadi inisiator event,tidak lagi hanya sebagai peserta.
BalasHapusBagus banget...menginspirasi.Terima kasih sudah berbagi ..
BalasHapusBagus nih tips kontribusi total keunikan bukan sekadar nilai tambah. Menggali keunikan diri berangkat dari sejauh mana kita mengenali diri sendiri. Kalau sudah kenal sama diri sendiri, pasti banyak yg bisa dilakukan sesuai dengan potensi yg dimiliki dan tentu bisa lebih berdikari.
BalasHapusNice tips..thanks for sharing
BalasHapusBlogger inspiratif..
BalasHapusKalau melihat acara yang menitik beratkan pada anak muda begini, jadi mikir...
BalasHapusDulu aku di usia segitu sedang apa yaa...?
Hihii...
Semoga makin banyak anak muda yang berkarya dan kreatif.
eventnya sangat bagus dan menginspirasi sekalo. terima kasih sudah diulas kembali jadi aku bisa baca :)
BalasHapuspoin nomor 1 bener banget... mana kebayang ada apps buat manggil kendaraan yang bukan untuk umum via apps di handphone... Jauh ke belakang, handphone hanya ada dalam cerita di komik... Ide bisa muncul dari fantasi tapi mewujudkannya memang perlu kerja keras dan konsistensi ya
BalasHapusBener banget kak. Kita jangan hanya jadi pengikut, tapi salah satu pencetus inovasi yg pada akhirnya difollow orang. Zaman sekarang kalau gak kreatif memang gak makan ya .hehe
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKata teman saya yang ustad, perubahan itu sifat dasar manusia. jika tidak mau berubah apa bedanya dengan tanaman atau hewan hehehe
BalasHapusWah terimakasih adek adek, smangat yaach, apapun bisa kita lakukan untuk perubahan bangsa ini, dimulai dari lingkungan kita sendiri :)
BalasHapusBest wishes,
Sari Lenggogeni/ Riery
Thank you for leaving a comment. Please come back!