Orang Indonesia itu Fasih Tiga Bahasa, Lho!

2:14 PM


Beberapa bulan lalu, saya berkenalan dengan seorang WNA asal Jepang. Teman bule saya ini datang untuk melakukan riset di kota Padang selama beberapa bulan mengenai arsitektur. Selama berkomunikasi, kami menggunakan bahasa Inggris karena teman saya ini cukup fasih berbahasa Inggris meski dengan logat Jepang yang sangat kental. Namun ketika saya berkomunikasi dengan rekan-rekan yang lain, teman bule saya ini terkesima karena saya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Minang secara bergantian.

"You are trilingual!" begitu serunya ketika kami bersantai. Saya merasa tidak ada yang istimewa karena memang sebagian besar masyarakat Indonesia fasih tiga bahasa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa daerah seperti saya berbahasa Minang. Namun ternyata, di Jepang sana hanya logatnya saja yang berbeda, bukan bahasanya. Tentu ini menjadi hal yang baru bagi teman bule saya. Karena di Jepang sana, meski ada berbagai logat, hanya ada satu bahasa, yaitu bahasa Jepang.

Sebagian besar masyarakat Indonesia tumbuh dengan bahasa daerah masing-masing. Bahasa Minang, bahasa Jawa, bahasa Melayu, bahasa Sunda, dan 748 bahasa lainnya yang merepresentasikan suku-suku yang ada di Indonesia. Ketika memasuki usia sekolah, kita pun mulai terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, terutama ketika berkomunikasi dengan rekan-rekan yang berbeda sukunya. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan bahasa yang menyatukan ratusan suku yang mendiami Nusantara. Tidak heran, sebagian besar masyarakat Indonesia adalah bilingual. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ketiga penutur bilingual, dengan sekitar 57,3% penutur.

Sekarang, dengan tuntutan modernisme dan globalisasi, masyarakat Indonesia pun mulai fasih berbahasa Inggris. Sekitar 17,4% masyarakat Indonesia saat ini adalah trilingual, dan merupakan penutur trilingual terbesar di dunia mengalahkan Israel dan Spanyol. Itu belum termasuk penutur multilingual, yang mampu menuturkan lebih dari tiga bahasa (sekitar 27,5%).

sumber: news.idntmes.com
Menjadi penutur trilingual tentu sebuah kebanggaan sendiri bagi kita, bangsa Indonesia. Terlebih lagi, kita mampu menyatukan ratusan bahasa daerah menjadi satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bayangkan saja apabila bahasa Indonesia tidak ada. Mungkin saya harus menggunakan Google Translate hanya untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan saya dari Jawa, Sunda, dan berbagai daerah lainnya di Indonesia. Mungkin juga NKRI tidak akan terbentuk karena ketiadaan rasa persatuan yang tercermin dari bahasanya.

Seorang dosen saya pernah berkata, bahasa menunjukkan keluhuran budi kita. Begitu pula bahasa Indonesia, yang menjukkan keluhuran budi kita sebagai bangsa Indonesia, sebuah bangsa yang besar dengan ratusan suku, ribuan pulau, ratusan karakter, namun mampu bersatu menjadi satu bangsa yang besar dan berdaulat.

Bahasa Indonesia tak sekedar bahasa sehari-hari, bukan pula sekedar bahasa yang resmi digunakan dalam kegiatan kenegaraan, bahasa Indonesia adalah bahasa yang menyatukan kita.

Banggalah menjadi trilingual, dengan bahasa daerah yang menunjukkan identitas kita, bahasa Indonesia yang menunjukkan keluhuran budi bangsa kita yang menjunjung persatuan, bahasa asing yang menunjukkan kemajuan pemikiran kita mengikuti perkembangan zaman.

Dan jadilah seperti bahasa Indonesia, yang mampu menyatukan ratusan suku bangsa, di bawah bendera merah putih, di bawah payung NKRI.


You Might Also Like

4 komentar

  1. wah, aku termasuk dalam 27,5% penutur multilingual dong?? Bahasa Indonesia, bahasa sunda, bahasa jawa, bahasa inggris, bahasa kupang (dikiiiiit), bahasa minang (dalam proses belajar), lalu bahasa isyarat dan bahasa tubuh :V ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaah hihi
      Kebanyakan masyarakat Indonesia multilingual karena jiwa merantaunyah

      Hapus
  2. baru tau kalau teman dari jepang bisa disebut bule juga :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah kan bule itu definisinya orang asing dayaan wkwkwk

      Hapus

Thank you for leaving a comment. Please come back!