***

Jujur aja, ini buku kado ulang tahun saya yang ke enam belas dan saya baca ulang karena mau ngerotasi isi rak buku. Dulu waktu pertama baca saya gak berasa apa-apa. Tapi sekarang pas baca ulang saya jadi ngeh gitu dan bikin saya lebih kritis sama ceritanya. Faktor U kali ye, secara buku ini udah nginap empat tahun di lemari dan selama empat tahun itu bacaan saya terus bertambah.

Okeh, jadi buku ini sudah kurang lebih empat tahun mengendap di lemari. Pas saya baca ulang saya merasa terlalu banyak emosi dalam buku ini. Kalau review-review lain di Goodreads pada bilang buku ini lebay, saya merasa mas Donny hanya terlalu banyak menggunakan kata-kata yang menurut saya rada emosional. Ibarat bakso, micinnya kebanyakan.

Sebenernya inti ceritanya sederhana. Cewek yang mengalami obesitas karena penyakit genetik dan berusaha untuk melawan penyakitnya dengan berbagai cara. Nah, yang membuat ceritanya kelebihan micin adalah cerita struggle si tokoh utama dengan bulutangkis. Too much details on it

Mungkin niat mas Donny pengen bikin cerita lebih detail, lebih bangun, bikin pembaca bisa merasakan apa yang diimajinasikan mas Donny. Tapi saya malah gak suka. Makanya bagian-bagian itu saya skip semua. Kalau yang suka cerita dengan latar olahraga mungkin bakal suka sih.

Overall untuk sebuah novel motivasi, novel ini lumayan. Pesan yang disampaikan dapet banget, plus humornya yang gak garing.

"Jangan meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikitpun tidak pernah" - halaman 124